My Life
This blog is a clip of my life,my work, especially homework. My life is inspired by pictures. that will remind me of my past, and build in a great future.
Jumat, 28 Februari 2014
Selasa, 10 Juli 2012
Resensi buku
Nama : Ariski Febriliani
NIM : A. 310110147
Kelas : 2C
Tugas Akhir
Membaca Komprehensif
Resensi Buku
Judul Buku : Kajian
SOSIOLINGUSTIK
Pengarang : Dr. R. Kunjana Rahardi
Penerbit : GHALIA INDONESIA
Tahun terbit : Juli, 2010
Tebal : 166 halaman
Jenis Buku :
non fiksi
Kelebihan :
Dalam buku Kajian
sosiolinguistik, menguak dan mendeskripsikan hal-hal kode, pola kecengderungan
alih kode dan unsur penentu yang dipakai dalam wacana jual-beli oleh anggota
masyarakat tutur bilingual dan diglosik. dalam buku ini dapat menjadi sampel
untuk penelitian bahasa yang difokuskan pada ihwal kode dan alih kode. Sangat
bermanfaat bagi para mahasiswa sastra dan lainnya
Kekurangan :
Buku Kajian
sosiolinguistik terdapat kelemahan seperti tata bahasanya yang tidak
mudah untuk dipahami, layout ,
beberapa tampilan huruf kurang besar,dan ada penulisan kata masih salah , sehingga
para pembaca secara langsung tidak mengerti apa arti dalam bacaan tersebut.
Sipnosis Buku :
Kajian Sosiolinguistik ihwal
perkodean ternyata masih langka. Kenyataan ini pernah
diungkapkan Poedjosoedarmo bahwa masalah perkodean hingga sekarang ini belum
mendapatkan pemikiran yang serius, baik oleh linguis Indonesia maupun linguis
luar Indonesia.
Sosiolinguistik
mengkaji bahasa dengan memperhitungkan hubungan antara bahasa dengan
masyarakat, khususnya masyarakat penutur bahasa itu. Kajian Sosiolinguistik
mempertimbangkan keterkaitan antara dua hal, yaitu linguistik untuk segi
kebahasaannya dan sosiologi untuk segi kemasyarakatannya. Salah satu kajian
yang terbilang masih langka dalam kajian Sosiolinguistik adalah ihwal
perkodean.
Ihwal perkodean adalah masalah yang
penting untuk diteliti dalam linguistik. Ihwal alih kode, pada dasarnya
merupakan pemakaian secara bergantian dua bahasa atau mungkin lebih,
variasi-variasi bahasa dalam yang sama atau mungkin gaya-gaya bahasanya dalam
suatu masyarakat tutur bilingual.
Kode yang digunakan oleh masyarakat
tutur bilingual dan diglosik dalam jual beli sandang meliputi: pertama, Bahasa. Mencakup bahasa Jawa
dan bahasa non-Jawa.Kedua, Tingkat tutur.
Mencakup tingkat tutur ngoko, madya, dan
krama. Ketiga, Dialek. Mencakup dialek bahasa Jawa standar dan dialek
bahasa Jawa non-standar. Keempat,
Kode yang berwujud ragam dapat dipilah menjadi dua,yaitu ragam komunikasi
ringkas dan ragam komunikasi lengkap.
Ihwal kode yang dikatakan rumit itu menjadi
semakin sulit dengan kenyataan semakin pesatnya perkembangan komunikasi beserta
dengan jangkauannya. Berangkat dari gambaran kenyataan tersebut, dapat
ditegaskan bahwa ihwal kode itu perlu segera diteliti, dikaji, dan diperiksa
secara mendalam.
Langganan:
Postingan (Atom)